LAPORAN PENDAHULUAN & ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN KASUS ASMA BRONKIALE
DI PUSKESMAS SAMBIREJO
DI SUSUN OLEH :
FARIS SEPTIAN
FITRI JAYANTI
MOH. AMINUDIN
NURKHOLILA
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BAKTI INDONESIA
BANYUWANGI
2010
LAPORAN PENDAHULUAN
PADA KLIEN DENGAN KASUS ASMA BRONKIALE
DI PUSKESMAS SAMBIREJO
Konsep Penyakit
a. Definisi
- Asma bronkial adalah merupakan gangguan inflamasi kronuik jalan nafas yang melibatkan berbagai sel inflamasi ( kapita selekta kedokteran, jilid 1 hal 476)
- Asma bronkiale adalah penyakit paru dengan karakteristik obstruksi jalan nafas, inflamasi saluran nafas peningkatan respon saluran nafas (IPD jilid 1 hal 245)
- Asma bronchial adalah suatu keadaan klinik yang di tandai olehterjadinya penyempitan bronkus yang berulang namun refersibel dan diantara episode penyempitan bronkus tersebut terdapat keadaan fentilasi yang lebih normal ( patofisiologi, silfia)
b. Etiologi
a. Factor ekstrinsik (asma imunologik/asma alergi)
- Reaksi antigen-antibodi
- Inhalasi allergen (debu, serbuk-serbuk, bulu-bulu binatang)
b. Factor instrinsik (asma nonimunoligik/asma non alergi)
- Infeksi (influenza virus)
- Fisik ( cuaca dingin, perubahan temperature)
- Iritan : bahan kimia
- Polusi udara : karbondioksida,asap rokok, parfum
- Emosional : takut, cemas dan tegang
- Aktifitas yang berlebihan juga dapat menjadi factor pencetus ( suriadi : 2001:7)
c. Manifestasi klinis
Gejala yang timbul biasanya berhubungan dengan beratnya derajat hiperaktifitas bronkus, obstruksi jalan nafas dapat refersible secara spontan maupun dengan pengobatan gejala – gejala asma antara lain :
1. Bising Mengi (wheezing) yang terdengar dengan atau tanpa stetoscop.
2. Batuk produktif, sering pada malam hari
3. Nafas atau dada seperti tertekan
Gejala bersifat proksimal yaitu membaik pada siang hari dan memburuk pada malam hari
d. patwys Factor-faktor pencetus
3 perubahan pada bronkus
(bronkus kontriksi dari otot bronkus, inflamasi mukosa, sekresi kental dan berlebihan)
Sel mast mediator (histamine, prostaglandin, bradikinin)
Mengeluarkan eosinofil, basofil, sel globet
Merangsang bronkus untuk bernafas secara maksimal
Asma Bronkiale
Peningkatan produksi mucus batuk
Obstruksi jalan nafas sumbatan jalan nafas batuk menetap
Ketidak efektifan jalan nafas
Gangguan pola tidur
O2 dalam tubuh berkurang
Koping tidak adekuat
Gangguan pemenuhan O2 dalm tubuh
Kurang pengetahuan dan informasi
Peningkatan permebilitas kapiler edema dinding bronkus Ansietas
Penyempitan bronkus
Kontraksi otot polos sesak
Merangsang ujung saraf vagus gangguan pola nafas
Nafsu makan menurun intake tak adekuat
Gangguan pemenuhan nutrisi
e. diagnose Banding
- bronchitis kronis
- gagal jantung kiri akut
- emboli paru (IPD jilid 1 hal 247)
f. komplikasi
- pneumotorak
- bronchitis
- gagal nafas
- efisiema subkutis
- ateletasis (kapita selekta kedokteran jilid 1 hal 477)
g. pemeriksaan penunjang
- spirometri
melihat respon pengobatan dengan bronkodilator
- pemeriksaasn sputum
sputum eisinofil sangat karakteristik untuk asma
- uji profokasi bronkus
untuk menunjukkan adanya hiperaktifitas bronkus
- foto torax
melihat komplikasi asama
h. penatalaksanaan
tujuan therapy
1. menyembuhkan dan mengendalikan gejala asma
2. mencegah kekambuhan
3. mengupayakan fungsi paru senormal mungkin serta mempertahankannya
4. membatasi asktivitas seharian
5. menghindari efek samping obat
6. mencegak obstruksi jalan nafas yang irefesible
7. pemberian obat sesak : aminofilin dan O2
( kapita selekta kedokteran jilid 1 hal 478)
Konsep asuhan keperawatan
A. pengkajian
1. identitas
asma bronchial merupakan suatau penyakit yang sangat memungkinkan diderita oleh laki-laki ataupun perempuan
2. keluhan utama
inflamasi saluran nafas dapat mengakibatkan timbulnya episode mengi berulang, sesak nafa, rasa dada tertekan dan batuk khusus pada malam hari/dini hari
3. riwayat penyakit dahulu
perlu dikaji apakah klien pernah menderita asma
4. riwayat penyakit sekarang
mulanya serangan mendadak, frekuensi serangan berkali-kali, terdapt sesak, rasa berat di dada, batuk, biasanya sering pada malam hari pada asma alergik mungkin disertai pilek atau bersin
5. riwayat penyakit keluarga
perlu dikaji adanya penyakit rhinitis alergi, dermatitis alergi
6. pemeriksaan fisik
1. keadaan umum
klien tampak lemah
2. body system
a. system pernafasan
Inspeksi : bentuk hidung simetris terdapat ekspirasi memanjang nafas cepat sampai sianosis terdapat pernafasan cuping hidung
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi : hipersonor pada area paru
Auskultasi : terdapat suara tambahan wheezing
b. sitem kardiofaskuler
terjadi takikardi dan hipertensi ringan
c. system persarafan
kesadaran kompos mentris, perlu diperhatikan adanya gelisah karena merupakan manifestasi umum terjadinya hipoksia
d. system pencernaan
ketidak mampuan untuk makan karena distress pernafasan
e. system eliminasi
pada umumnya tidak terjadi gangguan tapi didapati sering kencing akibat dari kontraksi otot berlebih saat batuk
f. system muskuluskeletal
jika terjadi serangan yang sering dan lama akan terlihat kelemahan otot
Diagnose Keperawatan
- ketidak efektifan bersiahn jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi mucus
- gangguan pemenuhan kebutuhan O2 berhubungan sesak karena penyempitan bronkus
- gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan anoreksia
- gangguan pola tidur berhubungan dengan batuk yang menetap
- ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit
Rencana Asuhan Keperawatan
1. ketidakefektifan jalan nafas berhubungan dengan peningkatan produksi mucus
tujuan : jalan nafas kembali normal setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 24 jam
KH : - bunyi nafas jernih
- tidak terdapat suaa tambahan ronki dan wheezing
intervensi :
1. beri penjelasan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan tindakan yang akan dilakukan
R/ meningkatkan pemahaman klien dan keluarga tentang penyakit dan kooperatif terhadap tindakan yang akan dilakukan
2. pantau tanda-tanda vital
R/ perubahan tanda-tanda vital menunjukkan perkembangan kondisi klien
3. auskultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi nafas tambahan
R/ ronki wheezing menunjukkan secretdijalan nafas
4. ajarkan klien untuk batuk efektif
R/ dengan batuk efektif bisa mengelurakan secret
5. anjurkan klien minum air hangat
R/ air hangat dapat mengencerkan sputum
6. koaborasi dengan dokter dalam pemberian bronkodilator dan O2
R/ bronkodilator dapat merilekskan otot dan menurunkan spasme jalan nafas, memenuhi kebutuhan O2
2. gangguan pola tidur berhubungan dengan batuk terus menerus
tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam pola tidur kembali normal
KH : klien dapat batuk efektif dan menurunkan mucus
Frekuansi batuk berkurang sehinga dapat beristirahat tanpa gangguan
Intervensi :
1. beri penjelasan pada klien dan keluarga tentang tindakan yang dilakuakn
R/ mengurangi rasa cemas klien dan keluarga dapat kooperatif
2. beri minum air hangat
R/ mengencerkan secret dan menurunkan spasme sehingga melegakan nafas
3. ciptakan lingkungan bersih dan nyaman
R/ mengurangi factor pencetus batuk
4. sipakan pot penampung sputum
R/ memudahkan klien untuk membuang secret dan mengurangi aktifitas
5. kolaborasi dengan dokter dalm pemberian bronkodilator
R/ merilekskan otot pernafasan
Daftar pustaka
1. doengoes 1999, rencan asuhan keperawatan edisi 3 EGC Jakarta
2. mansjoe arief 2001, kapita selekta kedokteran jilid 2 mediaeskup
3. sudan heru 2001, ilmu penyakit dalam jilid 1 FKUI Jakarta
4. silvia a.price patofisiologi. Edisi 6 EGC Jakarta
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN KASUS ASMA BRONKIAL
DIPUSKESMAS SAMIBIREJO
Identitas
Nama : Ny. I
Umur : 24 thn
Jenis Kelamin : P
Suku Bangsa : Indonesia, Jawa
Agama : Hindu
Pendidikan : SMA
Alamat : Pasembon Rt 3, Rw 6
MRS tanggal : 10 – 09 – 2010 Jam :11.30
Pengkajian : 11 – 09 – 2010 jam :05.00
Diagnose : asma bronchial
Penanggung jawab
Nama : Tn.S
Umur : 50 thn
Jenis kelamin : L
Suku Bangsa : Indonesia , Jawa
Alamat : pasembon Rt 3,Rw 6
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : tani
Alasan Masuk Rumah Sakit.
Klien dating ke puskesmas sambirejo Via UGD pada tanggal 10-08-2010 pukul 07.30 dengan keluhan, sesak, sejak jam 9.30, batuk berdahak sejak 5 hari lalu
Keluhan Utama.
Klien mengatakan sesak nafas, batuk
Riwayat Penyakit Sekarang
Pada saat pengkajian tanggal 11-09-2010 klien mengeluh sesak nafas, terutama saat suhu dingin untuk mengurangi keluhan sesak nafas klien tidur setengah duduk, sesak nafas berulang pada waktu malam dan pagi.
Riwayat Penyakit Masa Lalu
Klien mengatakan sebelumnya pernah menderita penyakit yang sama yaitu asma
Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan dalam anggota keluarganya ada yang menderita penykit yang sama seperti yang diderita klien yaitu penyakit asma.
Keadaan Kesehatan Lingkungan
Klien mengatakan keluarga sangat memperhatikan kebersihan lingkunganya
Riwayat Psikososial
- Riwayat Psikologis
Klien mengatakan takut dengan kondisinya sekarang, klien bertanya mengenai kondisi kesehatanya.
- Aspek social
Selama sakit hubungan klien dengan keluarga baik, dengan petugas kesehatan baik , klien kooperatif dalam menjawab setiap pertanyaan petugas.
- Aspek Spiritual
Klien mengnut agama hindu, klien berdoa supaya cepat diberi kesembuhan.
Pola kebiasaan sehari – hari
1. Pola Nutrisi
- Sebelum sakit
Klien mengatakan saat sehat makan 3Xsehari dengan komposisi nasi, lauk pauk , minum kurang lebih 6-7 gelas/hari.
- Saat Sakit
Klien mengatakan saat sakit makan 3X sehari dengan porsi sedikit Karena batuk mempengarui nafsu makan menurun.minum air putih kurang lebih 5-7gelas/hari
2. Pola eliminasi
- BAB sebelum sakit
Klien mengatakn Saat sehat BAB 1X sehari dengan konsistensi lembek, warna kuning bau khas feces
- BAB saat sakit
klien mengatakan saat sakit BAB 1X sehari dengan konsistensi lembek warna kuning ,bau khas feces
- BAK sebelum Sakit
Klien mengatakan saat sehat BAK sebanyak 3-4X perhari dengan warna kuning kecokltan dan bau khas amoniak
- BAK saat sakit
Klien mengatakan saat sakit BAk tetap tidak terjadi perubahan tetap sebanyak 3-4X perhari dan bau khas amoniak
3. Pola Kebersihan diri
- Sebelum sakit
Klien mengtakan saat sehat mandi 2x sehari menggunakan sabun, gosok gigi, kramas 3X seminggu ganti pakaian bila sudah kotor.
- Saat sakit
Klien mengatakan saat sakit hanya dibasuh dengan air hangat serta gosok gigi 2X sehari.
4. Pola Aktivitas
- Sebelum sakit
Klien mengatakan saat sehat aktivitas dirumahnya biasa dikerjakan dengan ibunya,
- Saat sakit
Klien mengatakan saat sakit tidak bisa membantu aktifitas ibunya seperti biasa
5. Pola istirahat tidur
- Sebelum sakit
Klien mengatakan saat sehat tidur kurang lebih selama 7-8 jam perhari
- Saat sakit
Klien mengatakan saat sakit tidurnya terganggu karena sesak nafas, dan batuk pada malam hari dan pagi hari, klien hanya tidur kurang lebih 4jam perhari
1. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum
Klien lemah
b. Tanda – tanda vital
T = 110/70 mmHg S= 37 0C
N= 78x/mnt RR = 28x/mnt
Kesadaran = composmetis
2. Pemeriksaan cepalo caudal
1. Kepala dan rambut
I : pertumbuhan rambut merata,tidak terdapat uban
P: tidak ada benjolan pada kepala,
2. Hidung
I: bentuk hidung Simetris, terdapat ekspirasi memanjang,nafas cepat, terdapat pernafasan cuping hidung
P: tidak terdapat nyeri tekan
A: terdapat suara tambahan Whezing Dan ronchi
3. Telinga
I:tidak ada serumen dan lesi
Fungsi : pendengaran baik
4. Mata
I : sclera Putih, konjungtiva merah,
Fungi : penglihatan baik
5. Mulut dan gigi
I: mulut pucat , tidak ada stomatitis
Gigi
I: tidak dada caries Gigi
6. Leher dan tenggorokan
Leher
I: tidak ada stroma
P: tidak ada nyeri tekan
Tenggorokan
I: tidak ada pembesaran tonsil
7. Dada dan Thorax
- Pemeriksaan paru
I: bentuk dada simetris pernafasan 28x permenit
P: tidak ada nyeri tekan
P: terdengar suara hipersonor
A: suara nafas wheezing dan Ronchi
8. Pemeriksaan Jantung
I; ictus cordis tidak tampak pada ICS 4-5
P: ictus cordis teraba pada ICS 4-5 MCL.s
P: suara pekak
A: bunyi jantung normal Bj 1,Bj 2 tunggal
9. Pemeriksaan abdomen
I: bentuk agak cembung , tidak ada Acites
P: tidak Nyeri tekan
P: tidak terdapat pekak abdomen
A: bising Usus terdengar 7x permenit
10. Ekstermitas, kuku, dan integument
I: Kuku bersih tidak ada tanda – tanda sianosis
Fungsi : kekuatan otot normal
5 5
5 5
11. Penatalaksanaan
-infus RL drip aminopilin 20tpm
- inj Dexametason 1x1ampl
-teosal 3x1
-o2 terpasang 3ltr/mnt
12. Genogram
Ket :
Laki-laki hidup
Wanita hidup
Klien
Analisa Data
Nama : Ny.I no reg : 4116
Kelompok data | Masalah | etiologi |
S : klien mengatakan sesak nafas O: - keadaan umum lemah - Terdengar ronchi dan wheezing - Klien tidur setengah duduk - Pernafasan cuping hidung T = 110/70 mmHg N = 78x/Menit S= 37 0C RR= 28X/mnt S : Klien mengatakan tidurnya terganggu karena sesak nafas O: - klien tampak lemah - Batuk berdahak - Sesak nafas pada malam hari T = 110/70 mmHg N = 78x/Menit S= 37 0C RR= 28X/mnt | Ketidak efektifan jalan nafas B/D peningkatan produksi mukus Gangguan pola tidur B/D batuk terus menerus | Factor – factor pencetus Perubahan pada broncus Sel must mediator histamine ( histamine,prostaglandin,bradikinin) Mengeluarkan eosinofil , basofil, sel globet. Merangsang broncus untuk berbafas secara maksimal ASMA BONCIAL Peningkatan produksi mucus Obstruksi jalan nafas Ketidak efektifan jalan nafas Factor – factor pencetus Perubahan pada broncus Sel must mediator histamine ( histamine,prostaglandin,bradikinin) Mengeluarkan eosinofil , basofil, sel globet. Merangsang broncus untuk berbafas secara maksimal ASMA BONCIAL peningkatan produksi mucus batuk batuk menetap gangguan pola tidur |
Daftar Masalah
Nama klien : Ny.I
No reg :4116
Tanggal muncul | DX keperawatan | Tanggal teratasi |
11 – 09 – 2010 11-09-2010 | Ketidak efektifan jalan nafas B/D peningkatan produksi mucus ditandai dengan klien batuk, terdengar ronci,wheezing, pernafasan cuping hidung T = 110/70 mmHg N = 78x/Menit S= 37 0C RR= 28X/mnt Gangguan pola tidur B/D batuk terus menerus ditandai dengan - klien tampak lemah - Batuk berdahak - Sesak nafas pada malam hari T = 110/70 mmHg N = 78x/Menit S= 37 0C RR= 28X/mnt | |
INTERVENSI
Nama : NY.I
No .REg : 4116
No | Tujuan | Criteria Hasil | Intervensi | Rasional |
1 2 | Settelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24jam jalan nafas kembali normal Settelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24jam pola tidur kembali teratur | - Bunyi nafas Vesikuler - Wheezing ronci berkurang sampai dengan hilang - Tak terdapat pernafasan cuping hidung - Ttv normal T: 110/70-139/89 mmHg S;36-3750c N: 60 – 80 X/menit RR: 16 -24 x /menit -klien dapat batu efektif - frekuensi batuk berkurang sehingga dapat istirahat - Ttv normal T: 110/70-139/89 mmHg S;36-3750c N: 60 – 80 X/menit RR: 16 -24 x /menit | 1. beri penjelasan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan tindakan yang akan dilakukan 2. pantau tanda-tanda vital 3. auskultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi nafas tambahan 4. ajarkan klien untuk batuk efektif 5. anjurkan klien minum air hangat 6. koaborasi dengan dokter dalam pemberian bronkodilator dan O2 1. beri penjelasan pada klien dan keluarga tentang tindakan yang dilakuakn dapat kooperatif 2. anjurkan minum air hangat 3. ciptakan lingkungan bersih dan nyaman 4. sipakan pot penampung sputum 5. kolaborasi dengan dokter dalm pemberian bronkodilator | R/ meningkatkan pemahaman klien dan keluarga tentang penyakit dan kooperatif terhadap tindakan yang akan dilakukan R/ perubahan tanda-tanda vital menunjukkan perkembangan kondisi klien R/ ronki wheezing menunjukkan secretdijalan nafas R/ dengan batuk efektif bisa mengelurakan secret R/ air hangat dapat mengencerkan sputum R/ bronkodilator dapat merilekskan otot dan menurunkan spasme jalan nafas, memenuhi kebutuhan O2 R/ mengurangi rasa cemas klien dan keluarga R/ mengencerkan secret dan menurunkan spasme sehingga melegakan nafas R/ mengurangi factor pencetus batuk R/ memudahkan klien untuk membuang secret dan mengurangi aktifitas R/ merilekskan otot pernafasan |
IMPLEMENTASI
NAMA : NY.I
NO.REG :4116
NO | TANGGAL | IMPLEMENTASI |
1 2 | 11-09-2010 06.0 wib 06.10 wib 06.30 wib 06.40 wib 06.45 wib 06.55 wib 07.00 wib 07.10 wib 07.20 wib | 1. memberi penjelasan pada klien dan keluarga tentang penyakit dan tindakan yang akan dilakukan R/ klien dan keluarga mendengarkan penjelasan dari petugas dan bertanya penyebab sesak nafas 2. memantau tanda-tanda vital R/ T = 110/70 mmHg N = 78x/Menit S= 37 0C RR= 28X/mn 3. mengauskultasi bunyi nafas, catat adanya bunyi nafas tambahan R/ klien saat bernafas terdengar ronchi dan whesing 4. mengajarkan klien untuk batuk efektif R/klien menarik nafas dan batuk supaya scretnya keluar 5. menganjurkan klien minum air hangat R/ klien minum air hangat sedikit – sedikit untuk mengencerkan scret 6. berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian bronkodilator dan O2 R/ - klien bersedia menerima pemberian obat Aminofilin, dexametason melalui bolus dan o2 3ltr/mnt 1. memberi penjelasan pada klien dan keluarga tentang tindakan yang dilakuakn R/ klien dan keluarga mendengarkan penjelasan dari petugas dapat kooperatif 2. menciptakan lingkungan bersih dan nyaman R/keluarga klien selalu membersihkan tempat tidur klien 3. menyiapakan pot penampung sputum R/keluarga menyiapkan bengkok untuk tempat sputum |
EVALUASI
Nama : Ny.I
No reg : 4116
No | Tanggal | Evaluasi |
1 2 | 11-09-2010 07.30 wib 07.45 wib | S : klien mengatakan masih sesak nafas O: - keadaan umum lemah - Terdengar ronchi dan wheezing - Klien tidur setengah duduk - Pernafasan cuping hidung T = 110/70 mmHg N = 78x/Menit S= 37 0C RR= 28X/mnt A : tujuan belum tercapai P : intervensi 2,3,4,5,6,7 dilanjutkan S : Klien mengatakan tidurnya masih terganggu karena sesak nafas O: - klien tampak lemah - Batuk berdahak - Sesak nafas pada malam hari T = 110/70 mmHg N = 78x/Menit S= 37 0C RR= 28X/mnt A: tujuan belum tercapai P: intervensi 2,3 dilanjutkan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar