Nurse_Sedjatie

Foto saya
purwoharjo, banyuwangi, Indonesia
saya orangnya pendiam, tidak sombong dan suka menabung............

Minggu, 01 Mei 2011

perawatan terminal


Aspek kejiwaan pada penderita menjelang kematian

Tahap psikologis
Penjelasan
Sikap anggota tim hospis
Penyangkalan (demial)
Sikap menolak atas kenyataan yang ditunjukkan dengan menyangkal fakta.
Dokter dan anggota tim harus menyadari fase ini dan harus menghargai  harapan penderita. Biarkan fese ini berlalu (antara beberapa jam hingga beberapa bulan)
Kemarahan (anger)
“mengapa saya harus mendapat nasib ini?” sering sikap marah ditujukan pada anggota tim/keluarga
Anggota tim/keluarga harus mengerti alasan/latar belakang kemarahan pada fase ini dan tidak menanggapinya secara emosional.
Tawr menawar
Penderita mulai menerima kenyataan akan tetapi mencoba menawar (pada tuhan atau anggota tim) untuk menunga kematian (“tunggu perkawinan anak saya”)
Anggota tim harus mengerti fase ini dan tidak menganggap sepele. Beri hiburan dengan mengarahkan ke segi religi.
Depresi
Fase depresi mungkin bersifat “dua arah” yang pertama akibat kehilangan misal karena operasi mastektomi dll, tetapi terlebih karena akan datangnya kematian.
Anggota tim harus mengerti fase ini dan karena depresi sering berlangsung terselubung, penderita harus diberanikan untuk mau mengungkapkan semua kesedihannya.
Sikap menerima
Fase ini sering ditandai dengan banyak tidur dan enggan bicara dengan siapapun sering minta untuk dibiarkan sendiri.
Anggota tim tidak boleh menganggap inisebagai periode “gembira” pada fase ini justru keluarga yang lebih memerlukan dukungan.

PERAWATAN MENJELANG KEMATIAN

Kematian pada sebagian besar lansia yang sedang menjalani perawatan tidak dapat dielakikan lagi. Sebanyak 30% klien meninggal dalam waktu 14 hari, terhitung sejak pertama masuk rumah sakit dan biasany mereka meninggal dalam perawatan berkelanjutan. ( Stors, 1985; Corrado, 1989; dalam Roger Watson).
Satu dari sedikit persoalan yang dihadapi perawat saat merawat lansia adalah kematian. Dalam melakukan pendekatan dengan subjek, dalam hal ini lansia menjelang kematian, setiap perawat akan menghadapi masalah yang berkaitan dengan kematiannya. Perawat harus menjalin hubungan dan persahabatan yang sangat baik dengan lansia dalam perawatan menjelang kematian. Dengan demikian, profesional lain tidak perlu menghabiskan waktunya untuk berhubungan dengan kematian klien. Perawat berkewajiban untuk memberikan pandangan yang jelas mengenai makna kematian bagi individu, teman dan keluarga sehingga perawatan pada klien  menjelang kematian harus nyaman dan terhormat
Meninggal secara terhormat berarti seseorang telah diperlakukan secara terhormat. Rasa hormat ini dijadikan  prinsip, dengan kata lain, serseo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar