Nurse_Sedjatie

Foto saya
purwoharjo, banyuwangi, Indonesia
saya orangnya pendiam, tidak sombong dan suka menabung............

Minggu, 01 Mei 2011

PERAWATAN MULUT UNTUK KLIEN TIDAK SADAR




A.   Alat dan bahan
1.       Pencuci mulut atau larutan antiseptik
2.       Spatel lidah dengan bantalan/spons
3.       Handuk wajah, handuk kertas
4.       Baskom/nierbekken/com
5.       Gelas dengan air
6.       Jeli larut air
7.       Kateter pengisap yang dihubungnkan dengan alat  pengisap
8.       Sarung tangan sekali pakai

B.    Prosedur kerja
1.       Lihat protokol standar
2.       Uji adanya refleks muntah dengan meempatkan spatel lidah di atas begian belakang lidah.
3.       Inspeksi rongga mulut
4.       Posisikan klien dekat kesisi tempat tidur, balik kepala pasien ke arah matras/kasur. Bila perlu, nyalakan mesin  pengisap dan sambungkan slang ke kateter pengisap.
5.       Tempatkan handuk dibawah wajah klien dan com/nierbekken dibawah dagu
6.       Secara hati-hati, regangkan gigi atas dan bawah klien dengan spatel lidah dengan memasukkan tong spatel secara cepat tetapi lembut diantara molar belakang, masukkan bila klien relaks jangan memaksa
7.       Bersihkan mulut klien menggunakan spatel lidah yang dibasahi dengan pencuci mulut atau air. Isap sesuai kebutuhan selama pembersihan. Bersihkan permukaan pengunyah dan permukaan dalam pertama. Bersihkan atap mulut dan bagian dalam pipi dan bibir. Gosok lidah tetapi hindari menyebabkan refleks muntah bila ada. Basahi aplikator bersih dengan air dan gosok mulut untuk mencuci. Ulangi sesuai kebutuhan.
8.       Isap sekresi bila terakumulasi
9.       Berikan lapisan tipis jeli larut air pada bibir klien
10.   Jelaskan kepada klien bahwa anda telah melaksanakan prosedur
11.   Lepaskan sarung tangan dan buang pada wadah yang tepat
12.   Kembalikan posisi nyaman klien, tinggikan pagar tempat tidur, dan kembalikan tempat tidur pada posisi semula
13.   Bersihkan peralatan dan kembalikan pada tempat yang tepat. Buang linen yang basah pada wadah yang tepat.
14.   Lengkapi akhir protokol

Tidak ada komentar:

Posting Komentar